Agar hati selalu memancarkan cahaya yang mengantarkan manusia pada posisi yang selalu beruntung,
terbuka hati dan pikirannya untuk memahami suatu ilmu, maka anda dapat berupaya dengan segala
aktivitas yang bertujuan untuk membersihkan hati. Diantara cara itu adalah laku prihatin, semisal puasa
dan melakukan ajaran para leluhur untuk menggugah (membangunkan) hati melalui mantra sebagai
berikut
Ati-ati siro tangi
Amoco layang puspo kati
Byar padang badan jasmani
Byar padang badan rohani
Padang saking kersane Gusti
Gusti ingsun kang maha suci
Arti mantra di atas adalah:
Wahai hati, kamu bangunlah
Bacalah "layang puspo kati" (pertanda dari tuhan)
Agar terang badan jasmani (tubuh fisik)
Agar terang badan rohani (jiwa)
Terang atas kehendak Tuhan
Tuhanku yang maha suci
Mantra ini dibaca pagi hari di depan rumah sembari menanti terbitnya matahari dan sore hari sambil
menanti datangnya waktu mahrib. Dan orang-orang tua zaman dulu yang mengamalkan Doa Padhang Ati
ini mengawalinya dengan puasa mutih selama 7 hari. Mutih adalah tidak makan makanan yang berasal
dari mahluk bernyawa/binatang sekaligus tidak makan makanan yang mengandung garam. Jadi hanya
boleh makan nasi, sayuran dan buah-buahan. Untuk minum juga sebaiknya hanya minum air putih saja